MANADO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado secara proaktif meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana melalui serangkaian kegiatan Sosialisasi Kelurahan Tangguh Bencana (Keltanata). Kegiatan ini digelar di empat kelurahan strategis sepanjang awal bulan September 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun fondasi kemandirian masyarakat di tingkat kelurahan, sehingga mereka mampu mengenali ancaman, mengorganisir diri, dan mengurangi risiko bencana di lingkungan masing-masing.
Sosialisasi ini diselenggarakan secara maraton di empat lokasi berbeda, bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan setempat:
- Kamis, 4 September 2025 di Kelurahan Sario Utara
- Selasa, 9 September 2025 di Kelurahan Tingkulu
- Rabu, 10 September 2025 di Kelurahan Karombasan Utara
- Jumat, 12 September 2025 di Kelurahan Teling Atas
Setiap sesi kegiatan yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 WITA ini diikuti oleh 15 perwakilan warga dari masing-masing kelurahan, yang terdiri dari tokoh masyarakat, aparat kelurahan, dan relawan lokal.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Manado, Dr. Donald Sambuaga, S.STP. Aj.Ak, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran aktif masyarakat. “Ketangguhan sebuah kota dalam menghadapi bencana berawal dari unit komunitas terkecil, yaitu kelurahan. Melalui program Keltanata, kami ingin memberdayakan masyarakat agar tidak hanya menjadi objek, tetapi menjadi subjek dan garda terdepan dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.
Materi utama dalam sosialisasi ini dibawakan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Manado, Bpk. Mario R. R. Karundeng, S.STP. Dalam paparannya, beliau menjelaskan konsep dasar Keltanata, mulai dari identifikasi potensi risiko bencana yang spesifik di setiap wilayah hingga pembentukan tim siaga bencana tingkat kelurahan.
“Pada tahap awal ini, kami memberikan pemahaman mendasar mengenai konsep Keltanata. Tujuannya agar masyarakat sadar akan potensi ancaman di sekitar mereka dan memahami langkah-langkah kesiapsiagaan sederhana yang bisa dilakukan secara kolektif,” jelas Mario Karundeng.
Acara berlangsung interaktif dengan adanya sesi tanya jawab dan diskusi, di mana para peserta antusias menggali informasi lebih dalam mengenai implementasi program di lingkungan mereka.
Sebagai tindak lanjut, BPBD Kota Manado akan melakukan pendampingan lebih lanjut. Kelurahan yang menunjukkan kesiapan dan komitmen akan dijadwalkan untuk mengikuti sosialisasi lanjutan serta pelatihan kebencanaan yang lebih teknis, seperti manajemen posko, pertolongan pertama, dan jalur evakuasi.
Program Keltanata ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kota Manado melalui BPBD untuk membangun budaya sadar bencana yang berkelanjutan demi mewujudkan Manado yang tangguh dan aman bagi seluruh warganya.